“ Terapi Komplementer ”
Perkembangan
terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Terapi
komplementer yang ada saat ini menjadi salah satu pilihan pengobatan untuk masyarakat.
Namun, tahukah anda apakah itu terapi komplementer? Terapi komplementer atau
yang lebih dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan
modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan
modern (Andrews et al., 2010). Ada juga yang menyebutkan bahwa terapi komplementer
sama dengan pengobatan holistik. Pendapat tersebut didasari oleh bentuk terapi
yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu
untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi. (Smith
et al., 2004). Kebutuhan masyarakat yang meningkat dan berkembangnya penelitian
terhadap terapi komplementer menjadi peluang bagi perawat untuk berpartisipasi
sesuai kebutuhan masyarakat. Tidak ketinggalan pula, salah satu dosen pengajar
di Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang juga
sedang mendalami tentang terapi komplementer. Beliau adalah Ibu Yessiana Dwi Wahyu
Werdani, S.Kep.,Ns.,M.Kep Dosen pengajar dan juga Wakil Dekan 1 di Fakultas
Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Berikut adalah hasil
wawancara yang tim redaksi lakukan dengan beliau.
Ø Apakah
yang Ibu ketahui seputar terapi komplementer?
Menurut beliau, terapi
komplementer adalah terapi pendamping antara terapi keperawatan dengan
pengobatan medis. Misalkan pada pasien dengan penyakit flu, maka terapi
komplementer adalah terapi pendamping pengobatan untuk penyakit flu itu
sendiri. Dan untuk sekarang pun, terapi komplementer sendiri sudah banyak
mengalami perkembangan. Salah satu contohnya adalah yoga, acupressuer, dan
mindfullness meditation itu semua adalah terapi pendamping yang dapat
digunakan untuk mengurangi gejala dan mengurangi keluhan.
Ø Apakah
perbedaan yang Ibu ketahui antara terapi komplementer dengan terapi-terapi yang
lainnya?
Menurut beliau, yang
membedakan antara terapi komplementer dengan terapi –terapi yang lainnya adalah
membantu mengatasi respon pasien terhadap penyakit yang sedang diderita oleh
pasien, seperti gejala dan keluhan dari sakitnya.
Ø Menurut
pendapat Ibu, bagaimanakah penerapan terapi komplementer sendiri dalam bidang
keperawatan?
Menurut beliau
penerapan dari terapi komplementer sendiri dalam bidang keperawatan adalah
sebagai sarana bagi perawat dalam mewujudan keperawatan yang holistik, seperti
bio-psiko-sosio-kultural. Jadi tidak hanya fisiknya saja yang diobati namun
semua aspek yang berhubungan dengan pasien terutama sakit yang dideritanya
dapat diatasi salah satunya dengan terapi komplementer yaitu terapi pendamping.
Terutama yang sedang berkembang pada saat ini adalah pada penyakit kronis
seperti kanker, diabetes, hipertensi, jantung, gagal ginja terapi tersebut
dapat digunakan sebagai salah satu intervensi.
Ø Apakah
tujuan dari terapi komplementer yang Ibu ketahui?
Menurut beliau, tujuan
yang ingin dicapai dari terapi komplementer yang diberikan pada pasien terutama
pasien dengan sakit kronis adalah mengobati psikologisnya. Karena banyak
penelitian yang menemukan bahwa mayoritas penyakit kronis timbul dari
psikologis pasien yang terganggu lalu menlajar ke fisik.
Ø Apakah
yang membuat Ibu tertarik dengan terapi komplementer?
Menurut beliau, yang
menjadi daya tarik dari terapi komplementer adalah terapi tersebut mudah dan
dapat dilakukan oleh siapa saja. Karena mudah dilakukan dan dapat dilakukan
oleh siapa saja, diharapkan pasien dapat melakukannya sendiri. Sehingga akan
timbul self treatment pada diri
pasien, seperti yoga, mindfullness
meditation.
Ø Menurut
Ibu, sejauh mana keefektifan yang didapat dari terapi komplementer pada pasien?
Menurut beliau, terapi
komplementer mampu meningkatkan derajat kesehatan pasien walaupun didampingi
dengan terapi yang lain seperti obat-obatan. Pasien dengan terapi secara medis
seperti obat-obatan dan terapi komplementer adalah sebuah satu kesatuan yang
baik untuk pengobatan pasien sehingga hasil yang diharapkan dapat maksimal. Salah
satu hasilnya adalah timbul self
treatment pada diri pasien, sehingga dapat membantu penyembuhan pasien dari
sakit yang dideritanya.
Komentar
Posting Komentar